Bosch Perkenalkan Teknlogi Pelindung Digital

Cara kerja saling bertukar informasi dan peringatan pada Bosch Perisai Pelindung Digital
Cara kerja saling bertukar informasi dan peringatan pada Bosch Perisai Pelindung Digital. Foto : ist

autonesian.com – Tidak hanya di Indonesia pengendara sepeda motor adalah pengguna jalan yang paling berisko dan penyumbang kecelakaan tertinggi di jalan raya, dimana 18 kali lebih berisiko meninggal dalam kecelakaan daripada pengemudi mobil.

Tahun lalu, terjadi sekitar 30.000 kecelakaan sepeda motor di Jerman saja, dan sekitar 600 di antaranya berakibat kematian. Salah satu alasan utamanya adalah pengendara sepeda motor seringkali terabaikan di tengah lalu lintas, baik di persimpangan maupun saat sedang melaju.

Dengan alasan inilah, Bosch perusahaan teknologi terkemuka asal Jerman dan berkerjasama dengan para Autotalks, Cohda Wireless, dan Ducati, Bosch telah mengembangkan sebuah purwarupa teknologi peringatan dini dengan solusi cerdas.

Teknologi tersebut disebut Perisai Pelindung Digital, dimana teknologi bisa dimanfaatkan pengendara motor dan mobil untuk saling terkoneksi. Bosch mengklaim, teknologi terbaru ini dapat mencegah hampir sepertiga dari seluruh kecelakaan sepeda motor.

Sementara untuk cara berkerjanya, teknologi akan berkerja dalam sistem mengidentifikasi situasi yang berpotensi berbahaya, perisai ini dapat memberikan perigatan kepada pengendara motor atau pengemudi dengan membunyikan alarm dan memberikan peringatan di dasbor.

Baca Juga :  FORWOT Gelar Aksi Bantu Korban Banjir di Kota Bekasi

bosch-teknologi-pelindung-perisai-dgital-2

Teknologi ini juga hanya memakan waktu hingga sepuluh kali per detik untuk memberikan peringatan, kendaraan dalam radius beberapa ratus meter saling bertukar informasi tentang jenis kendaraan, kecepatan, posisi, dan arah perjalanan.

Jauh sebelum pengemudi atau sensor kendaraan melihat kemunculan sepeda motor, teknologi ini akan memberi tahu bahwa ada sepeda motor yang sedang mendekat, sehingga
memungkinkan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengemudi.

Misalnya, situasi berbahaya yang cukup sering terjadi adalah ketika sepeda motor mendekati mobil dari belakang saat tengah melaju di jalan multi-jalur, ia akan berada di titik buta mobil atau berganti jalur untuk dapat lewat.

Saat sistem mengidentifikasi situasi yang berpotensi menimbulkan bahaya, ia akan memperingatkan pengemudi mobil dengan cara membunyikan alarm dan menyalakan lampu peringatan di dasbor. Dengan cara ini, semua pengguna jalan menerima informasi penting yang secara aktif membantu menghindarkan terjadinya kecelakaan.

Baca Juga :  Wuling Almaz, Deretan Penghargaan dan Testimoni Konsumen untuk SUV Inovatif

Selain itu juga, berkat Standar WLAN publik (ITS G5) teknologi ini melakukan transimisi bertukar informasi hanya memakan waktu beberapa milidetik antara pemancar dan penerima, memungkinkan pengguna jalan dapat menghasilkan dan mengirimkan informasi penting terkait dengan situasi lalu lintas. Kendaraan yang sedang terparkir atau berhenti juga dapat ikut serta.

“Kami membuat sepeda motor dan mobil untuk dapat saling berbicara, sehingga menciptakan perisai pelindung digital untuk pengendara serta mencegah timbulnya situasi berbahaya sejak awal,” kata Dr. Dirk Hoheisel, anggota dewan manajemen Bosch melalui siaran resminya.

Baca Juga :

Total
0
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Previous Article
Henry Katio, Owner PT Sardana IndahBerlian Motor; Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI

Mitsubishi Memperkuat Jaringan Penjualan Hingga di Kota Medan

Next Article
Chevrolet Indonesia Siapkan 20 titik pelayanan siap iaga selama musim mudik 2017

Chevrolet Kembali Siap Siaga di Musim Mudik 2017

Related Posts