Ford Fiesta 2013, Ken Block Wanna Be
autonesian.com – Banyak hal yang dapat menjadi pemicu seseorang untuk memodifikasi kendaraannya. Sering bergaul dengan pemilik kendaraan yang telah dimodifkasi, membuat Vincent termotivasi untuk merombak mobilnya. Bermodalkan Ford Fiesta lansiran 2013, siswa kelas tiga SMU ini merasa tertantang untuk memodifikasi tunggangannya dengan aliran street racing.
Langkah awal yang dilakukan pada tunggangan sehari-harinya adalah melakukan beberapa ubahan pada sektor mesin. Porting dan polish menjadi menu wajib jika ingin menambah peforma mesin. Hal ini dilakukan guna melancarkan proses pembakaran. Kemudian saluran bahan bakar atau biasa disebut intake dibobok guna menambah banyak pasokan bahan bakar kedalam ruang mesin. Bagian throttle body juga tidak luput mendapat sentuhan dan untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, pilihannya jatuh pada busi iridium.
Usai melakukan ubahan pada sektor mesin, kini Vincent fokus mengubah tampilan tunggangannya. Sesuai dengan konsep street racing, ia memesan satu set bodi kit kustom dari F1 bodyworks. Dalam hal ini, cowok berkacamata tersebut terinpirasi dari kendaraan milik stuntman kenamaan Ken Block. Mulai dari bemper depan, side skirt, bemper belakang, wing hingga diffuser dibuat khusus oleh bengkel yang terletak di daerah Jakarta Barat tersebut.
Pada sektor pencahayaan, Vincent belum banyak ubahan yang dilakukannya. Pada bagian depan, ia menambahkan list hitam sehingga tampilan headlamp terlihat lebih manis. Kemudian pada bagian belakang, Vincent mengganti lampu asli dengan milik Ford Fiesta ST. Hasilnya, bagian buritan tampak lebih seksi terlebih setelah proses wide bodi selesai. Warna asli mobil bawaan pabrik adalah hitam, namun ia merubah warna mobil dengan metode cutting stiker. Adapun mobil kesayangannya kini berkelir biru muda.
Masih membahas sektor penampilan, bagian kaki-kaki atau biasa disebut undercarriage tidak luput dari perhatian. Member dari klub mobil Connection ini menunjuk velg palang enam merek AD6, berbalut si kulit bundar Pirelli P Zero 205/40/17 agar kesan racing semakin kental kentara. Lalu agar mobil tidak ngesrot alias mentok, Vincent memilih per Tein s-tech namun membiarkan suspensi standar pada tempatnya.
Urusan gas buang, cowok berkacamata ini mengcustom pipa pembuangan hasil pembakaran mulai dari header hingga bagian muffler. Hanya saja muffler tip menggunakan merek Tanabe. Sayangnya pada bagian interior, Vincent tidak melakukan ubahan berarti, hal ini dikarenakan mobil tersebut masih digunakan untuk menunjang aktifitas sehari-harinya.
Baca Juga :
GIPHY App Key not set. Please check settings