Toyota Terus Dorong Perkembangan Elektrifikasi di Indonesia

All New Toyota Bz4x Indonesia
All New Toyota bZ4X. Foto : Tri/Autonesian

Autonesian.com – Melalui kehadiran kendaraan elektifikasi sebagai produk kendaraan ramah lingkungan yang dihasilkan, hal ini juga membuat industri otomotif nasional dapat mampu mengimplementasikan semangat dekarbonasi pada proses produksi.

Selain itu juga, berperan serta dalam pengembangan ekosistem elektrifikasi sebagai infrastruktur untuk mengakselerasi populasi elektrifikasi di Indonesia.

Indonesia memiliki tantangan besar untuk menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi otomotif di kawasan ASEAN, bersaing dengan negara dengan industri otomotif besar lainnya seperti Thailand dan Vietnam.

Karenanya, Indonesia harus memanfaatkan potensi-potensi besar otomotif di era elektrifikasi dari hulu sampai hilir secara seksama dalam sebuah strategi kebijakan dan pengembangan industri otomotif terintegrasi yang memungkinkan percepatan semua teknologi elektrifikasi.

Di hulu, Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam, baik untuk pengembangan baterai maupun untuk bauran energi. Indonesia juga memiliki kapasitas industri otomotif yang besar. Di hilir, pasar otomotif Indonesia lebih besar di banding negara-negara lain di ASEAN.

Baca Juga :  Garda Oto Mulai Terima Asuransi Kendaraan Listrik, Namun dengan Catatan

Hal ini juga membuat produsen kendaraan brand asal Jepang, Toyota terus berkomitmen untuk mendukung penciptaan pasar baterai ini melalui pendekatan multipathway strategy dimana pihaknya memperkenalkan dan menyediakan beragam teknologi kendaraan elektrifikasi yang menggunakan baterai bagi konsumen di Indonesia.

Melalui tersebut juga, pihaknya telah memperkenalkan Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), hingga Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di pasar otomotif Indonesia.

Harapannya, dengan semakin banyak kendaraan elektrifikasi atau mobil listrik yang tersedia dan menarik minat konsumen, maka akselerasi permintaan akan baterai produksi Indonesia akan semakin besar.

“Kepentingan seluruh shareholder dan stakeholder, mulai dari tingkat pemerintah, akademisi, industri, hingga pasar harus dilibatkan,” Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN.

Bob juga menjelaskan,”Kolaborasi tersebut akan mendorong terciptanya strategi yang komprehensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi maupun kendaraan ramah lingkungan lainnya dengan tetap memperhatikan tujuan dekarbonisasi, dan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

Baca Juga :  Toyota Tantang Ekplore All New Sienta

Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia sebagai salah satu pelaku industri berkomitmen untuk senantiasa bersinergi bersama pemerintah dan akademisi melalui kolaborasi Triple Helix (pemerintah, akademisi, dan industri) dalam menyelaraskan pemahaman agar transformasi industri otomotif di era elektrifikasi pada umumnya, dan industri baterai pada khususnya, dapat berjalan mulus.

Terkait dengan upaya-upaya tersebut, Toyota Indonesia bersama berbagai pihak yang tergabung dalam kolaborasi Triple Helix kembali berpartisipasi dalam rangkaian seminar nasional bertajuk “100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) yang berlangsung di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pada Selasa (7/3/2023)

Mengusung tema “Percepatan Pengembangan Industri dan Ekosistem Baterai di Indonesia Menuju Populasi Elektrifikasi”, seminar ini ingin menyampaikan pesan pentingnya pengembangan industri dan ekosistem baterai dalam upaya mengakselerasi populasi xEV di Indonesia.

Total
0
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Previous Article
ENEOS Race Ver 20

ENEOS Luncurkan Game dan Bisa Dapatkan Hadiah Bagi Para Gamers

Next Article
Hyundai Ultra Fast Charging

Hyundai Resmi Hadirkan Ultra Fast Charging Station di Plaza Indonesia

Related Posts