Gaikindo: Mau Bikin Mobil Listrik Siapkan Dulu Pabrik Baterai-nya

Mobil listrik hasil buatan anak bangsa yang diberi nama Selo
Mobil listrik hasil buatan anak bangsa yang diberi nama Selo. Foto : Ist
Baca Juga :  Tingkatkan Kenyamanan dan Keamanan, Force Car Mat Hadirkan Karpet Mobil Anti Geser
autonesian.com – Pemerintah terus menggenjot pembuatan mobil listrik di dalam negeri. Namun hal itu dikhawatirkan oleh ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi. Menurutnya Indonesia harus terlebih dahulu membangun pabrik baterai sebelum membuat mobil lstrik.

“Jika tidak memiliki pabrik baterai maka akan sulit untuk berkembang apalagi bersaing dengan mobil listrik yang ada di pasar global saat ini,” ujar Nangoi di Jakarta beberapa hari yang lalu.

Dia menambahkan, kenapa saya bilang harus membangun pabrik dahulu? karena mobil listrik ini bahan utamanya dari baterai. Jadi sebelum membangun mobil listrik harus memikirkan terlebih dahulu baterai.

Mobil listrik hasil buatan anak bangsa yang diberi nama Selo

“Di dunia yang baru bisa bikin baterai itu hanya 3 negara yaitu Cina, Korea dan Jepang. Jadi kalau pemerintah Indonesia mau bikin mobil listrik kami sangat mendukung. Perlu diingat, begitu Indonesia jadi pembuat baterai mobil, Indonesia mempunyai nomer urut 4 dunia yang bisa membuat baterai mobil,” tegasnya.

Baca Juga :  Maxi Yamaha Day 2024 Bandung, Medan dan Banyuwangi Sukses Digelar

Untuk membuat pabrik baterai sendiri saja sudah sangat sulit. Mereka harus bisa memikirkan pendaurulangan baterai itu. Di dunia, kata Nanggoi, baru dua negara yang bisa mendaur ulang baterai.

“Bukan dibuang atau ditanam ya itu tidak bleh. Harus di daur ulang dan di manfaatkan lagi atau diuraikan agar tidak menjadi racun. Kalau Indonesia sudah bisa bikin seperti itu berarti kita sudah masuk negara elite dunia, negara yang bisa mendaur ulang baterai yaitu luar biasa sekali,” imbuhnya.

Nanggoi sangat menyangkan sekali ketika Indonesia mempunyai kendaraan mobil listrik tetapi komponennya harus dikirim dari luar negeri kan sayang. “Masa kita mau jadi tukang ‘jahit’ terus, beli diluar tapi produksi di sini,” tutup Nanggoi.

Total
0
Shares
Related Posts