autonesian – PT Pertamina Persero menanggapi pemberitaan miring terkait kecurangan yang kerap terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta (34), dengan mengedukasi para awak media di SPBU 34.12902 di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan (02/11).
Untuk menjawab keraguan tersebut, PT Pertamina Persero melakukan uji takaran untuk memberikan keyakinan terhadap pelayanan terbaik yang diberikan. Pengujian takaran BBM dilakukan dengan menggunakan bejana tera. Takaran dianggap benar bila BBM yang keluar dari nozzle memenuhi bejana tepat sesuai dengan jumlah yang diminta atau masih dalam batas toleransi yang ditetapkan Dinas Metrologi.
‘Pasti PAS’ memberlakukan batas toleransi kelebihan/kekurangan takaran lebih ketat dari Dinas Metrologi yaitu maksimal 0.03 liter (30 ml) per 10 liter atau hanya sebanyak 2 sendok makan. Sementara Dinas Metrologi memperlakukan batas toleransi kelebihan/kekurangan sebesar 0.05 liter (50 ml) per 10 liter.
“Kita mau share tentang cara kerja atau SOP seluruh SPBU Pertamina. Banyak hal yang kita rasa dari sisi konsumen terus mempertanyakan bagaimana sih sebenarnya sistem kerja SPBU. Sampai ada beredar isu bahwa isi bensin di SPBU Pertamina banyak kecurangan,” sebut Muhammad Resa, Asisten Manajer Brand Communication PT Pertamina (Persero).
Hal yang dimaksud tersebut seperti proses audit mesin pompa yang dilakukan oleh perusahaan audit asal Jerman (TUV), dan pengukuran takaran nozel dan pengecekan kualitas bahan bakar yang dijual kepada masyarakat.
“Semua SPBU yang ada logo “Pasti Pas!” itu semua sudah diaudit oleh badan sertifikasi TUV dari Jerman. Bahkan dari badan Metrologi juga melakukan pengecekan takaran secara rutin. Pihak SPBU tidak bisa melakukan kecurangan pada mesin pompa bensin karena sudah ada segel yang tidak bisa dibongkar oleh manajemen SPBU sekalipun,” terang Resa.
Dengan adanya kegiatan ini, Pertamina berharap masyarakat konsumen Pertamina tidak ragu lagi dalam mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina, baik itu dengan nomor SPBU 31 (Coco) maupun 34.
Namun disamping itu, Pertamina juga butuh bantuan dari konsumen untuk tetap melakukan pengawasan. “Kalau ada konsumen yang merasa curiga dengan urusan takaran atau kualitas bahan bakar di salah satu SPBU Pertamina, bisa minta untuk melakukan pengetesan di tempat atau laporan langsung ke nomor hotline SPBU Pertamina di 500-000,” pungkas Resa.
GIPHY App Key not set. Please check settings