Autonesian.com – Saat banyak orang ragu beralih ke motor listrik karena harga baterai yang tinggi, Polytron justru datang dengan strategi berbeda: sistem sewa baterai.
Ide ini menurut mereka merupakan cara paling logis agar kendaraan listrik bisa lebih mudah dijangkau masyarakat, tanpa beban biaya besar di awal.
Dengan skema baterai disewa, pembeli motor listrik Polytron cukup membayar unit motor tanpa baterai dan membayar biaya sewa baterai secara bulanan.
Untuk model motor listrik Polytron, biaya sewa baterainya berada di kisaran Rp 125.000 hingga Rp 200.000 per bulan, tergantung tipe kendaraan.
Menurut CEO Polytron, Hariono, sistem ini memungkinkan konsumen terus memakai baterai dalam kondisi prima.
“Karena baterai motor listrik memiliki masa efektif sekitar 4-5 tahun dan garansi baterai hanya berlaku 2-3 tahun, maka di luar periode itu baterai bisa mulai drop yang akan membuat penggantian baterai baru menjadi mahal,” jelas Hariono.
Dia juga menambahkan,”Dengan sewa baterai, Polytron akan mengganti baterai jika kapasitasnya turun, sehingga pemilik motor tak perlu pusing membeli baterai baru.”
Selain itu, sistem sewa juga turu memberikan fleksibilitas kepada konsumen yang ingin memulai menggunakan motor listrik.
Jika suatu saat ingin menjual motor, baterai tetap bisa diteruskan dengan biaya sewa sama — sehingga tak mengurangi nilai jual motor.
Bagi pengguna harian, opsi sewa baterai dianggap lebih masuk akal ketimbang membeli baterai sekaligus.

Dari sisi biaya awal, skema ini juga turut menurunkan barrier masuk bagi para calon pengguna EV.
Karena baterai biasanya menyumbang proporsi tinggi dari total harga motor listrik, dengan mengeluarkan biaya sewa bulanan.
Hal itu juga konsumen bisa mendapatkan motor listrik dengan harga lebih ringan sementara kepemilikan baterai tetap aman dan terjamin.
Polytron juga menjanjikan layanan purna jual dan pemeliharaan baterai sebagai bagian dari sistem sewa yang termasuk penggantian baterai jika drop, tanpa biaya tambahan.
Artinya, konsumen mendapatkan garansi baterai “seumur hidup” selama mereka aktif dalam skema sewa.
Secara praktis, sistem sewa baterai ini mereduksi risiko finansial bagi konsumen, sekaligus membuat kendaraan listrik lebih ramah dompet.
Selain itu juga mudah dirawat, dan cocok bagi pengguna harian maupun mereka yang baru mencoba beralih ke EV tanpa komitmen mahal di awal.
Bagi Indonesia pasar yang sensitif terhadap harga dan biaya kepemilikan pendekatan Polytron bisa menjadi momentum bagi percepatan adopsi kendaraan listrik secara luas.
Dengan sistem sewa baterai, hambatan terbesar: mahalnya baterai, bisa dieliminasi, membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk merasakan manfaat EV secara nyata.
Sementara Polytron saat ini sendiri telah memasarkan motor listrik dengan mulai model Fox 200, Fox 350 dan Fox 500.
GIPHY App Key not set. Please check settings