Autonesian.com – Jetour T2 akhirnya resmi hadir di Indonesia dan langsung mencuri perhatian lewat strategi harga yang agresif dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2025.
Pada masa peluncuran, Jetour menawarkan banderol Rp 568 juta untuk 500 pembeli pertama, sementara harga OTR normal berada di kisaran Rp 588 juta.
Angka tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu pasar dengan harga Jetour T2 paling kompetitif di kawasan ASEAN.
Jika dibandingkan dengan negara lain, selisihnya cukup terasa. Di Filipina, Jetour T2 dijual mulai dari ₱2.498.000 atau setara sekitar Rp 706 juta.
Sementara di Malaysia, yang belum resmi merilis unitnya, estimasi harganya berada di kisaran RM 178.888 atau sekitar Rp 725 juta setelah konversi.
Perbedaan ini membuat pasar Indonesia terbilang cukup beruntung, terutama bagi konsumen yang menginginkan SUV modern dengan harga lebih bersahabat.
Meski begitu, harga Jetour T2 di Tiongkok memang lebih rendah dari harga ekspor.
Hal tersebut wajar mengingat perbedaan struktur pajak, biaya produksi lokal, hingga insentif industri domestik yang tidak berlaku untuk pasar luar negeri.
Menariknya, Jetour T2 yang dipasarkan di Indonesia hadir eksklusif dengan mesin 2.0 liter turbo (2.0 TGDI).
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 245 PS dan torsi puncak sekitar 375 Nm, dipadukan dengan transmisi otomatis 7-speed DCT dan sistem penggerak 4WD “X-WD Intelligent”.
Dengan paket mesin ini, Jetour T2 di Indonesia siap memberi performa yang lebih meyakinkan dibanding jika hanya varian mesin kecil.
Selain mesin yang lebih besar, Jetour T2 tetap membawa fitur-fitur kabin yang terasa premium khas Chery Group.
Kehadiran layar besar 15,6 inci, panoramic skyroof, hingga kursi ber-ventilasi memberikan nuansa interior yang menyerupai SUV kelas lebih tinggi.
Kualitas material dan penyusunan fitur-produktivitas membuat T2 tampil sebagai SUV yang tidak sekadar kompetitif dalam harga, tetapi juga dalam kenyamanan dan teknologi.
Jetour juga menyiapkan T2 dengan struktur bodi berkekuatan tinggi hingga 80 persen baja high-strength, sehingga memberikan rasa berkendara yang lebih solid disertai tingkat keselamatan yang lebih baik.
Karakter ini membuat T2 semakin siap menghadapi persaingan SUV menengah yang saat ini penuh pemain kuat.
Dengan harga yang lebih rendah dibanding Filipina dan Malaysia, konsumen Indonesia mendapatkan SUV bermesin 2.0 turbo lengkap dengan fitur premium tanpa perlu membayar lebih mahal seperti pasar lain.
Hal ini juga membuat salah satu pengunjung tertarik dengan kehadiran Jetour T2 di arena pameran otomotif GJAW 2025.
”Mobil ini punya desain keren kaya brand mewah yang dijual di atas Rp 1 miliar, dan harga yang dijual saat ini justru saya bikin tertarik juga,” ungkap Arie salah satu pengunjung GJAW dari Cikarang.
Pertanyaannya kini lebih pada bagaimana Jetour Indonesia membangun jaringan purna jual dan kesiapan layanan servis, karena faktor ini ikut menentukan pengalaman kepemilikan jangka panjang.
Disisi lain, pihak Jetour Indonesia juga berjanji akan terus memperluas jaringan pelayanan dengan konsep dealer 3S (Sales, Service dan Sparepart).
Saat ini juga, pihaknya telah memiliki jaringan yang telah beroperasi sebanyak 22 di wilayah pulau jawa dan diluar punya jawa serta ditargetkan hingga 40 jaringan hingga 2026.
Untuk saat ini, Jetour T2 dapat dikatakan sebagai salah satu SUV paling menarik di segmennya mulai dari desain, performa, hingga fitur.
Jika strategi harga kompetitif ini terus dijaga dan layanan purna jual diperkuat, bukan tidak mungkin Jetour T2 menjadi kuda hitam baru yang menggerakkan dinamika pasar SUV menengah di Indonesia.
GIPHY App Key not set. Please check settings