Penjualan BYD Anjlok di Kuartal Ketiga 2025, Kompetitor Geely Melejit

Autonesian.com – Raksasa otomotif asal China, BYD Group, mencatatkan penurunan penjualan kuartal ketiga 2025 dan menjadi penurunan pertama sejak 2020.

Data dari China EV DataTracker menunjukkan total penjualan global BYD di kuartal tersebut turun 2,1% dibanding periode sama tahun lalu, menjadi sekitar 1.105.591 unit.

Penurunan signifikan terutama berasal dari lini plug-in hybrid (PHEV). Penjualan PHEV BYD pada September sendiri turun hingga 25,6% menjadi 188.010 unit.

Sementara itu, merek inti BYD mengalami penurunan 11,4% di bulan yang sama, setelah sebelumnya stagnan di Juli dan Agustus.

Di sisi lain, unit battery electric vehicle (BEV) BYD masih tumbuh positif, naik 24,3% year-on-year menjadi 205.050 unit pada bulan September dan pnjualan BEV menjadi pilar yang menahan penurunan total.

Menariknya, beberapa sub-merek milik BYD justru mencatat lonjakan penjualan seperti brand Fang Cheng Bao tumbuh 345%, Denza naik 20,5%, dan merek supercar Yangwang melonjak 145% pada bulan September.

Ekspor juga menjadi andalan BYD di tengah perlambatan domestik, pada  bulan September 2025 mencatat ekspor 71.256 kendaraan dan meningkat 115,8% dibanding tahun lalu.

Secara keseluruhan, kuartal tersebut ekspor BYD mencapai 232.806 unit, naik 146,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara seperti dilansir melalui carnewschina, rival kuat BYD, Geely telah berhasil mencatat lonjakan penjualan impresif 96,2% di kuartal yang sama dan diperkuat oleh brand Galaxy mereka.

Penurunan penjualan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi BYD di pasar domestik China terutama dalam perang harga dan penurunan minat PHEV.

Kendati begitu, pihaknya juga masih memiliki kekuatan terbilang besar lewat ekspor dan pertumbuhan BEV serta sub-merek baru.

Ke depannya, BYD perlu memperkuat strategi ekspansinya, memperkuat lini BEV, serta meningkatkan daya saing di tengah persaingan sengit di industri otomotif global.