Dari Mobil, Jet, Sampai Roket! Honda Pamerkan Masa Depan Mobilitas Dunia di JMS 2025

Autonesian.com – Honda Motor Co., Ltd. tampil ambisius di ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025 yang berlangsung di Tokyo Big Sight, 30 Oktober–9 November 2025.

Lewat pameran ini, Honda menegaskan posisinya sebagai perusahaan mobilitas paling lengkap di dunia, dengan inovasi yang mencakup kendaraan darat, laut, udara, hingga luar angkasa.

Presiden dan CEO Honda, Toshihiro Mibe, dalam pidato utamanya menegaskan komitmen Honda menghadirkan “joy and freedom of mobility” melalui inovasi elektrifikasi lintas moda yang berpihak pada manusia. Filosofi “

“The Power of Dreams” menjadi dasar pengembangan semua produk Honda di ajang ini,” jelas Toshiro Mibe.

Di segmen otomotif darat, Honda memperkenalkan Honda 0 α (Alpha), SUV listrik generasi baru dengan konsep “Thin, Light, and Wise” yang efisien dan ringan.

Disusul Super-ONE Prototype, mobil listrik kompak dengan Boost Mode dan simulasi suara mesin untuk tetap menghadirkan sensasi fun to drive.

Model legendaris Prelude juga kembali dengan teknologi elektrifikasi tanpa menghilangkan DNA sporty khas Honda.

Untuk segmen laut, Honda menghadirkan BF350 V8 Outboard Motor berkapasitas 4.952 cc dengan tenaga 350 hp.

Mesin ini menawarkan performa tinggi dan efisiensi bahan bakar terbaik di kelasnya, lengkap dengan fitur Trim Support dan Cruise Control.

Di sektor udara, HondaJet Elite II hadir sebagai jet bisnis ringan terbaru dengan jarak jelajah 2.865 km dan sistem keselamatan canggih seperti Auto Throttle dan Emergency Autoland.

Sementara itu, di luar angkasa, Honda menampilkan roket berkelanjutan yang dapat digunakan kembali dan menggunakan bahan bakar terbarukan—membuka babak baru mobilitas masa depan.

Sementara menurut Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, JMS 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa inovasi Honda tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang manusia dan masa depan yang berkelanjutan.

“Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi baru, tetapi bagaimana setiap inovasi memberi manfaat bagi manusia,” jelas Yusak.