Autonesian.com – Dalam mendukung pasar rakyat atau pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian dan kehidupan sosial, Adira Finance akan menyelenggarakan Festival Pasar Rakyat (FPR) 2024.
FPR sendiri diselenggarakan bersama unit usaha Syariah bersinergi dengan Danamon Syariah dan Zurich Syariah sebuah rangkaian kegiatan pemberdayaan, edukasi, kesehatan, kesenian dan budaya untuk mendorong pasar menjadi ruang publik yang kreatif menuju Pasar Rakyat yang SEJAHTERA (Sehat-Hijau-Bersih-Terawat).
Festival ini diadakan mulai September hingga Desember 2024 di lima lokasi pasar yaitu:
– Pasar Rangkasbitung, Lebak (7-8 September 2024)
– Pasar Pahing, Kediri (5-6 Oktober 2024)
– Pasar Legi, Solo (19-20 Oktober 2024)
– Pasar Kosambi, Bandung (16-17 November 2024)
– Pasar Ngasem, DI. Yogyakarta (14-15 Desember 2024)
Melalui FPR ini juga pihaknya terdorong menggelarnya dengan melihat pasar rakyat di Indonesia saat ini kondisinya menghadapi berbagai tantangan.
Persaingan dengan pasar modern, meningkatnya penggunaan platform e-commerce, dan infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan penurunan jumlah dan daya tarik pasar rakyat.
Tantangan ini semakin bertambah dengan adanya kebijakan sertifikasi halal untuk berbagai produk yang dijual di pasar rakyat. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), hingga tahun 2023 baru sekitar 30% dari total pedagang pasar yang telah memiliki sertifikat halal.
Sehingga pemerintah memutuskan kewajiban sertifikasi halal yang semula direncanakan berlaku penuh pada Oktober 2024, ditunda penerapan sanksinya hingga Oktober 2026.
Niko Kurniawan selaku Direktur Penjualan, Pelayanan dan Distribusi Adira Finance mengatakan “Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang telah konsisten dilaksanakan sejak 2017, dan menjadi rangkaian kegiatan menuju HUT ke-34 Adira Finance.”
“Kami menyelenggarakan FPR 2024 sebagai wujud komitmen untuk mendukung keberlanjutan pasar rakyat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan budaya yang kuat,” lanjut Niko.
Melalui kegiatan ini, pihaknya juga ingin memastikan bahwa pasar rakyat mampu bersaing di era modern dan SEJAHTERA, tentunya melalui dukungan dari berbagai mitra strategis, baik pemerintahan maupun pihak swasta.
FPR 2024 mencakup beberapa kegiatan, diantaranya Program Asistensi Sertifikasi Halal bagi 34 pedagang pasar, Literasi Keuangan Dan digitalisasi pasar, layanan kesehatan gratis, bersih pasar, revitalisasi pasar, pameran inklusi keuangan syariah, Panggung Rakyat, dan berbagai perlombaan maupun kuis.
Sementara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, pernah mengatakan pada sosialisasi “Digitalisasi sebagai Strategi UMKM dan Pedagang Naik Kelas” yang berlangsung di Surakarta Januari 2024 lalu menyampaikan bahwa UMKM dan pasar rakyat merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Kontribusi mereka signifikan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05% pada triwulan III 2023,” lanjut Zulkifli.
“Nantikan keseruan Festival Pasar Rakyat di kotamu. Mari kembali ke pasar rakyat, rayakan kekayaan budaya lokal, bersama-sama wujudkan pasar rakyat yang SEJAHTERA dan berdaya saing” tutup Niko.