Autonesian.com – Salah satu brand ternama sebagai pemasok kebutuhan otomotif, Bosch resmi memperkenalkan elektromobilitas di tengah kemeriahaan ajang balap Internasional Formula E yang digelar di Indonesia.
Menurut perusahaan yang bermarkas pusat di Jerman ini elektromobilitas menjadi kesatuan yang tak terpisahkan, layaknya motorsport yang erat kaitannya dengan keseruan.
Hal tersebut juga diperkuat dengan kemitraan yang terjalin dengan ABB FIA Formula E World Championship merupakan seri balap pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.
“Tujuan utama Bosch mengambil peran sebagai mitra global resmi dari ajang ini adalah untuk menunjukkan bahwa elektromobilitas dapat membantu mobilitas di area perkotaan,” ungkap Bernard Simanjuntak, Sales Director Original Equipment Bosch di Indonesia.
Bernard juga menjelaskan pihaknya juga bukan hanya memperhatikan aspek keberlanjutan, tetapi elektromobilitas juga menarik dan menyenangkan.
Pada kesempatan Formula E atau yang dikenal E-Prix Jakarta dan digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), pihaknya juga turut memamerkan sejumlah teknologi yang mendukung elektromobilitas di dalam Bosch Experience Zone.
Mulai dari sistem penggerak listrik (electric drive) yang ditawarkan dengan penggerak listrik all-in-one, dimana motor listrik, daya elektronik, dan transmisi digabungkan dalam satu unit terpadu yang langsung menggerakkan sumbu kendaraan.
Melalui teknologi tersebut juga menjadikan sistem penggerak listrik menjadi lebih sederhana. Dengan demikian, sistem powertrain juga menjadi lebih murah, solid, dan efisien.
Selanjutnya, Bosch juga menghadirkan Battery in the Cloud (BiTC) yang merupakan salah satu solusi koneksi cerdas untuk memanajemen baterai dalam mengurangi risiko kerusakan secara tiba-tiba dan mendapatkan informasi kondisi baterai secara real time.
Bosch juga membocorkan telah mengembangkan sistem asistensi pengemudi yang mencakup berbagai situasi berkendara sehari-hari, dan hal ini diharapkan dapat mewujudkan masa depan mobilitas bebas kecelakaan dan bebas stres.
Sistem asistensi pengemudi tersebut ditawarkan melalui ultrasonic sensor (sensor ultrasonik) yang memungkinkan proses parkir yang nyaman di area yang sangat terbatas, bahkan memungkinkan manuver di kondisi sempit, hingga parkir otomatis/jarak jauh.
Sistem tersebut mendukung fungsi pengereman darurat pada kecepatan rendah dengan reaksi yang lebih cepat terhadap berbagai rintangan (misalnya, pejalan kaki atau tiang).
Sementara itu, front radar sensor (sensor radar depan) memfasilitasi kendaraan untuk dapat mendeteksi dan melacak objek dengan cepat, presisi dan tangguh, sehingga sangat cocok untuk kondisi lalu lintas yang rumit.
Pihaknya juga menjelaskan dengan adanya sistem asistensi pengemudi ditawarkan dengan kemampuan jangkauan deteksi yang panjang, sudut pandang yang luas, pemisahan yang luar biasa, serta pemanfaatan fitur modulasi chirp-sequence terbaru.
Tidak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi dengan Multi-purpose camera (kamera serbaguna) dimana memiliki kemampuan mendeteksi objek dan keberadaan manusia setiap saat, dengan menggabungkan algoritma pemrosesan citra dengan metode kecerdasan buatan.
Terakhir, Bosch memperkenalkan iBooster yang mampu meningkatkan tekanan pengereman hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem ESP biasa, dan diatur dengan ketepatan yang lebih tinggi melalui sistem kontrol elektronik.
Melalui teknologinya juga pihaknya mengklaim dapat dihandalkan ketika jarak pengereman yang pendek pada saat pengereman darurat otomatis.
Dikombinasikan dengan ESP dari Bosch, iBooster menyediakan sistem pengereman ganda yang diperlukan oleh kendaraan otomatis untuk alasan keamanan. iBooster dapat digunakan dengan semua konfigurasi penggerak dan sangat cocok untuk kendaraan hibrida dan listrik.