Autonesian.com – Banyak resiko berbahaya ketika kita mengemudi di jalan dalam kondisi hujan, salah satunya menghadapi hydroplaning atau aquaplaning pada ban kendaraan kita. Hal ini disebabkan kendaaran kita pada saat melewati genangan air atau saat hujan.
Hydroplaning atau disebut Aquaplaning adalah kondisi ban kendaraan yang kehilangan penapakan atau traksi pada permukaan jalan saat ketika kendaraan melintasi genangan air di permukaan jalan.
Jika menghadapi kondisi tersebut maka kondisi ban akan mengalami kehilangan penapakan/penjejakan di permukaan jalan, maka upaya pengereman dan pengendalian setir menjadi tidak sangat efektif.
Diluar itu ketika terjadi di jalan yang ramai maka dapat menyebabkan terjadinya tabrakan dan juga dalam kondisi ekstrim hydroplaning bisa menyebabkan mobil mengalami kecelakaan tunggal serius seperti terbalik atau menabrak bangunan di pingir jalan.
Nah jika mengalami tersebut, ada cara untuk menghadapinya. Pastinya setiap pengendara harus mewaspadai dan mencegah terjadinya hyrdoplaning saat meilintasi jalan yang tergenang air terutama saat hujan deras, selain itu juga jarak pandang mata kurang begitu jelas.
Meskipun hal ini merupakan pengalaman yang membahayakan, terutama jika ban mengalami hydroplaning, hal yang terpenting adalah bersikap tenang saat mengalami hydroplaning dan jangan terburu pengereman kendaraan.
Beberapa kasus kecelakaan yang terjadi akibat hal ini justru dikarenakan pengemudi mengambil langkah antisipasi ekstrim akibat panik seperti melakukan pengereman mendadak atau membelok dengan tajam, padahal kondisi jalan sedang sepi.
Selain itu juga, sebelum melakukan perjalanan baik dekat maupun jarak jauh pastikan untuk selalu memeriksa kondisi ban kendaraan terlebih dahulu. Salah satunya tekanan ban serta telapak ban apakah sudah tidak layak atau masih normal serta menjaga kecepatan pada saat hujan serta jaga jarak.