Hal ini yang Bikin Pusing Kepala Bagi Pembeli Mobil Mewah

mobil mewah lamborghini

Lamborghini Huracan Performante Spyder resmi dijual di harga Rp. 14 Miliar dengan status off the road. Foto : Ist

autonesian.com – Kadang deretan mobil mewah dengan harga miliaran menjadi incaran bagi mereka yang memiliki duit berlebih saja. Salah satunya masyarakat Indonesia dalam kondisi ekonomi yang belum membaik tapi ada aja yang bisa membelinya.

Mobil mewah selain dengan harga jual yang tinggi, namun juga unit ketersediannya cukup terbatas atau susah didapatkan bagi konsumen yang ingin meminangnya. Pasalnya dealer-dealer resmi maupun importir umum (IU) khusus kendaraan mewah, kadang tidak berani menjual unitnya di Indonesia.

Hal ini juga diperkuat yang dipaparkan oleh Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Motorcars kepada autonesian.com,”Selain mahal harganya dan untuk mendatangkan unitnya pun sangat susah, contoh Lamborghini Huracan Performante Spyder ini kami datangkan ke Indonesia hanya dua unit saja.”

Meski dengan harga jual tinggi untuk membeli mobil sekelas merek Lamborghini, Ferrari, Aston Martin dan sebagainya itu juga bisa dipinang dengan program cicilan. Namun jangan mengira DP atau uang mukanya sama seperti kendaraan yang biasa.

Karena mobil dengan harga miliaran ini juga bisa dipinang dengan uang muka yang tetap miliaran. Pasalnya mobil miliaran ini baru bisa dicicil dengan syarat uang muka minimal 50 hingga 70 persen dari harga yang sudah termasuk PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

“Sebelum PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dulu pihak leasing masih mau terima DP 30 persen, tapi sekarang harus DP 50-70 persen dari harga tersebut. Jadi sama saja kayak enggak leasing sebenarnya karena sedikit sekali,” lanjut Rudy.

Selain dengan uang muka yang sangat besar, maka calon konsumen yang ingin membeli mobil miliaran ini juga akan ditambah pusing kepala. Pasalnya mobil mewah ini juga tidak bisa dicicil hingga puluhan tahun.

“Leasing sih bisa kasih 4 tahun untuk mobil mewah seperti ini, ya itu juga paling mentok 4 tahun dan kalau 20 tahun sudah DP rumah,” tutup Rudy.

Exit mobile version