Begini Caranya Wuling Berikan Kenyamanan Para Gadis Cantik di GIIAS 2018

Temi dan Grace mengaku sudah nyaman menjadi SPG di booth Wuling

Temi dan Grace mengaku sudah nyaman menjadi SPG di booth Wuling. Foto : Ist

autonesian.com – Dalam kemeriahan ajang sebuah pameran otomotif tentu tak terlepas dari peranan gadis-gadis manis nan cantik dan seksi ini. Tak terkecuali di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 ini.

Selama 11 hari dari tanggal 2 sampai 12 Agustus 2018, ratusan gadis-gadis ini kerap berdiri di samping mobil atau produk yang diwakilinya. Tujuannya sebagai pemanis untuk menarik pengunjung juga mereka dituntut harus bisa menjelaskan produk tersebut.

Biasanya seorang Sales Promotion Girl (SPG) atau usher yang ada di pameran kerap berpindah-pindah merek. Misalnya tahun ini di pabrikan A, tapi tahun depan pindah jaga ke pabrikan B.

Hal seperti ini memang lazim terjadi. Alasan utamanya sih tidak nyaman atau mencari pengalaman di tempat lain. Ya sama seperti orang kerja saja.

Tapi bagi gadis manis seperti Temidiya dan Grace ada satu pabrikan yang membuat mereka nyaman sebagai SPG. Kedua dara cantik ini adalah SPG di booth Wuling Motors.

Keduanya memang memiliki pengalaman berbeda, Temi sudah sekian kali menjalani tugas sebagai produk otomotif, meski di GIIAS baru dua kali ini sama tahun lalu. Sedangkan, Grace baru pertama kali.

“Ini yang kedua kalinya jaga di Wuling, tahun lalu juga sama Wuling,” ujar Temi di booth Wuling di GIIAS, Rabu (8/8/2018).

Sementara Grace mengaku baru pertama kali ikut di GIIAS atau pameran mobil lainnya. “Aku mumpung lagi libur kuliah jadi iseng-iseng aja ikut di Wuling, sekalian nambah pengalaman. Karena pengalaman yang baik, itu sangat berharga,” ungkap mahasiswi Universitas Indonesia ini.

Wuling Bikin Nyaman

Ketika ditanya soal seperti apa proses seleksi SPG untuk Wuling di GIIAS ini, keduanya mengatakan jika prosesnya cukup sulit dan menurut mereka modal cantik saja tidak cukup.

Ada proses seleksi yang harus dijalani. Selain kriteria fisik, juga tes wawancara untuk menggali kemampuan, sikap, dan perilaku calon.

“Sebagai orang yang akan mewakili produk, tentu kita harus menguasai produknya dengan baik. Kebetulan, sebelum bertugas ada training singkat soal product knowledge. Ini penting sekali,” tutur Temi yang merupakan lulusan Public Relation ini.

Sampai akhirnya diterima oleh Wuling, keduanya tidak ingin pindah ke merek lain. “Nggak tahu kenapa aku merasa nyaman aja sama Wuling begitu diterima. Padahal, ada banyak teman yang pindah begitu ada tawaran dari brand lain,” ujar Grace sembari tersenyum manis.

Begitu juga dengan Temi yang sudah dua kali ikut serta di pameran GIIAS bersama Wuling. “Aku itu kalau udah nyaman susah untuk berpaling ke yang lain. Banyak sih temen yang nawarin ke brand lain, tapi akunya udah nyaman sih di Wuling,” jelas Temi manja.

Keduanya juga menolak jika Wuling disebut sebagai brand China yang murahan. Menurutnya, Wuling sudah membuktikan diri sebagai brand yang patut dipilih.

“Sekarang banyak mobil Wuling seliweran di jalan. Artinya, kualitasnya diakui. Jadi, ikut bangga menjadi bagian dari Wuling di pameran ini (GIIAS),” ungkap Temi dengan senyuman yang membuat laki-laki meleleh.

Nah, kalau Anda sedang berkunjung ke GIIAS 2018 jangan lupa mampir ke booth Wuling Motors ya. Siapa tahu jadi nyaman juga ketemu Temi dan Grace.

Sumber : Rockomotif

Exit mobile version