Bosch Diganjar Penghargaan “Friend of ASEAN”

Peraih Penghargaan “Friend of ASEAN” tahun ini (kiri ke kanan): Donald Kanak, Chairman of Eastspring Investments and Prudence Foundation, Anna Green, CEO of ANZ Bank Philippines dan Richard Walker, Managing Director of Bosch in the Philippines

Peraih Penghargaan “Friend of ASEAN” tahun ini (kiri ke kanan): Donald Kanak, Chairman of Eastspring Investments and Prudence Foundation, Anna Green, CEO of ANZ Bank Philippines dan Richard Walker, Managing Director of Bosch in the Philippines. Foto : Ist

autonesian.com – Bosch salah satu penyedia layanan dan teknologi global terkemuka kembali  dianugerahi penghargaan dan kali mendapatkan penghargaan “Friend of ASEAN” dalam ajang ASEAN Business Awards (ABA) 2017, atas keberhasilannya memecahkan masalah, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luar biasa di Asia Tenggara.

Diselenggarakan oleh Dewan Pertimbangan Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council) pada 6 September 2017 lalu, ABA merupakan program penghargaan tahunan yang memberikan pengakuan kepada perusahaan terkemuka di komunitas bisnis ASEAN.

“Sebuah kehormatan bagi kami, telah diakui sebagai “Friend of ASEAN‟. Asia Tenggara menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat bagi Bosch. Kami telah berinvestasi besar selama bertahun-tahun untuk melanjutkan langkah ekspansi kami di kawasan ini,” ujar Martin Hayes, Presiden Bosch Asia Tenggara melalui keterangan resminya.

“Menerima penghargaan di momen seperti ini semakin berarti bagi kami, utamanya menjelang seratus tahun kehadiran Bosch di Asia Tenggara dan terus berkomitmen untuk membantu kawasan ini agar dapat terus berkembang melalui teknologi dan layanan yang kami hadirkan, hingga ratusan tahun ke depan,” tambahnya.

Saat ini, perusahaan asal Jerman telah mempekerjakan lebih dari 7.400 karyawan di Asia Tenggara. Jumlah tersebut diharapkan meningkat di tengah upaya perusahaan mengembangkan portofolio produk dan layanan yang dihadirkan, terutama pada lingkup Internet of Things (IoT).

Sejak hadir di Asia Tenggara pada 1919, kawasan ini telah berkembang menjadi lokasi penting untuk produksi manufaktur, litbang, inovasi perangkat lunak, dan aktivitas outsourcing untuk proses bisnis perusahaan.

Baca Juga :

Exit mobile version