autonesian.com – Selama 30 tahun sejak pengapalan pertama pada 1987 Toyota Indonesia melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil mengukir total ekspor kendaraan utuh (Completely Buit-Up/CBU) bermerek Toyota mencapai lebih dari 1,1 juta unit selama waktu tiga dekade.
“Market di Indonesia sangat besar dan tentu saja industri juga harus ikut berperan untuk mengisi market yang besar ini,”ujar Warih Adang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Jakarta.
Selain mengekspor CBU, TMMIN juga mengeskpor 833.500 unit kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD), 1.47 juta unit mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan dengan total nilai mencapai USD 19 miliar yang bersekitar 250 triliun rupiah.
Aktivitas ekspor Toyota dimulai dengan pengapalan Kijang Super generasi ke-3 ke Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia-Pasifik 30 tahun silam. Kinerja ekspor Toyota mengalami peningkatan yang signifikan setelah dimulainya proyek IMV (International Innovative Multi-purpose Vehicle) pada tahun 2004.
Konsistensi serta komitmen yang kuat untuk selalu memelihara serta menigkatkan performa ekspor membawa produk-produk Toyota Indonesia dapat diterima dengan baik di lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Oseania.
“Apa yang dicapai TMMIN dan pelaku industri otomotif lainnya tentu tidak terlepas dari dampak positif sejumlah kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir termasuk iklim usaha bagi perkembangan industri otomotif yang lebih kondusif sehingga peran industri otomotif dalam perekonomian nasional bisa terus meningkat,” tambah Warih.
Baca Juga :